Monthly Archives: Februari 2010

Sejarah Valentine, Kisah Pengorbanan si Pendeta Baik hati

Di berbagai belahan dunia, orang beramai-ramai mengamini bahwa tanggal 14 Februari adalah hari Valentine. Di Indonesia pun, sebagian orang turut menyambut gembira datangnya hari kasih sayang ini, meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari tersebut.

Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus.

Terlepas dari itu semua, marilah kita kupas secara detail keistimewaan hari Valentine yang kedatangannya selalu membuat dunia menjadi serba ‘merah muda’.

Beberapa para ahli mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan St. Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya. Read the rest of this entry

Sekilas Tentang Jejak Nomensen Di Tanah Batak

Nommensen adalah seorang tokoh pekabar Injil berkebangsaan Jerman yang terkenal di Indonesia. Hasil dari pekerjaannya adalah berdirinya sebuah gereja terbesar di wilayah suku bangsa Batak Toba. Gereja itu bernama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Tidak berlebihan jikalau ia diberi gelar Rasul Batak. Ia sudah memberikan seluruh hidupnya bagi pekerjaan pekabaran Injil di Tanah Batak.

Nommensen dilahirkan pada tanggal 6 Februari 1834 di sebuah pulau kecil, Noordstrand, Jerman Utara. Nommensen sejak kecil sudah hidup di dalam kemiskinan dan penderitaan. Sejak kecil ia sudah mencari nafkah untuk membantu orang tuanya. Ayahnya adalah seorang yang miskin melarat dan selalu sakit-sakitan.

Read the rest of this entry

Legenda Danau Toba

Setelah berkunjung ke Danau Toba… Jadi pengen tau legenda di balik Danau yg indah ini… Yuk, kita simak..

Pada jaman dahulu ada seorang pemuda yatim piatu yang miskin. Ia tinggal seorang diri di bagian Utara Pulau Sumatera yang sangat kering. Ia hidup dengan bertani dan memancing ikan.

Suatu hari, ia memancing dan mendapatkan ikan tangkapan yang aneh. Ikan itu besar dan sangat indah. Warnanya keemasan. Ia lalu melepas pancingnya dan memegangi ikan itu. Tetapi saat tersentuh tangannya, ikan itu berubah menjadi seorang putri yang cantik! Ternyata ia adalah ikan yang sedang dikutuk para dewa karena telah melanggar suatu larangan. Telah disuratkan, jika ia tersentuh tangan, ia akan berubah bentuk menjadi seperti makhluk apa yang menyentuhnya. Karena ia disentuh manusia, maka ia juga berubah menjadi manusia.

Pemuda itu lalu meminang putri ikan itu. Putri ikan itu menganggukan kepalanya tanda bersedia, namun dengan satu permintaan.  Katanya,  “Aku bersedia menjadi istrimu, asalkan engkau mau menjaga rahasiaku bahwa aku berasal dari seekor ikan.” Pemuda itu pun berjanji tidak akan membocorkan rahasia calon istrinya. Read the rest of this entry

Tarutung-HelaToba Volcano

Kota Tarutung dan daerah sekitarnya ternyata berada diatas gunung vulkanis yang masih aktif. Dalam peta vulkanologi diberi nama Helatoba Volcano (Gunung Helatoba) dan berada pada koordinat 2.03° Lintang Utara dan 98,93° Bujur Timur, dengan ketinggian 1.100 m dari atas permukaan laut. Lokasi ini terletak sekitar 34 km sebelah selatan Danau Toba atau sekitar 4 km dari kota Tarutung dan persisnya berada di pemandian airpanas Situmeang Sipoholon sekarang. Gunung aktif Helatoba ini adalah dari jenis Fumarole dimana terdapat 43 titik yang mengeluarkan air-panas dan ada 7 titik yang mengeluarkan semburan belerang dalam lintasan sepanjang 40 km. Mengapa namanya Helatoba?, mungkin ada kaitannya dengan Gunung Toba yang pernah meletus 75.000 tahun lalu. Karena dapur magmanya kalah besar dari dapur magma Gunung Toba maka dibuatlah namanya Helatoba yang tentusaja derajatnya ada dibawah. Atau mungkin juga dulunya putri Gunung Toba dipersunting oleh gunung yang ada dibawah Tarutung ini sehingga dinamai Helatoba (hela = menantu), sehingga hubungan kekerabatan antar gunung ini adalah antara mertua dan menantu.

Dekat dengan gunung Helatoba terdapat pula gunung aktif bernama Dolok Imun yang berjarak sekitar 6 km dari pusat gunung Helatoba dan berada pada koordinat 2,158°Lintang Utara dan 98,93° Bujur Timur, dengan ketinggian puncaknya 1505 m dari atas permukaan laut. Gunung ini terbentuk kira-kira pada akhir jaman Pleistocene atau awal Helocene yaitu sekitar 10.000 – 12.000 tahun kebelakang. Belum diketahui jenis gunung ini, tapi kemungkinan sejenis gunung stratovolcano yaitu gunung yang mungkin dapat meletus. Puncaknya bersifat decitic atau rhyolitic yang artinya memiliki dapur magma yang lebih banyak mengandung gas dan pasir silika. Sedikit kemungkinan gunung ini mengeluarkan lahar panas melainkan semburan gas bercampur pasir. Belum ada catatan pernah meletus, sudah tentu setiap saat dapat saja meletus karena belum ada peralatan deteksi yang dapat memprediksi secara tepat kapan sebuah gunung akan meletus. Read the rest of this entry